Sulik menempelkan foto pernikahannya di halaman terakhir yang ia tulis setahun lalu. Perempuan Tanah Tembakau yang merupakan kisah perjalanan hidupnya ditutup dengan doa yang sakral.
Luka yang kau hujani berkali-kali terus basah selama cinta masih mengemuka biarlah Tuhan yang mencipta ruh dan raga menatih langkah menitah pikir menatah jiwa
Pagi ini mencekam sekali. Suasana ramai orang di kuburan tiba-tiba dihantui suasana menakutkan. Padahal pagi itu ada lebih dari 25 orang penduduk Desa Nganbebe yang sedang mencangkul membuat liang lahat.