Sulik menempelkan foto pernikahannya di halaman terakhir yang ia tulis setahun lalu. Perempuan Tanah Tembakau yang merupakan kisah perjalanan hidupnya ditutup dengan doa yang sakral.
Luka yang kau hujani berkali-kali terus basah selama cinta masih mengemuka biarlah Tuhan yang mencipta ruh dan raga menatih langkah menitah pikir menatah jiwa