Roman ini melukiskan pengalaman batin yang dihayati oleh tokoh "aku" tatkala menjalani berbagai upacara meruwat yang diselenggarakan oleh penduduk sebuah perkampungan suku bangsa Dayak di pedalaman Kalimantan.Berturut-turut macam upacara itu dilukiskan dalam roman ini; dimulai dengan pengembaraan roh si aku ke lumut (swarga) dalam upacara individual bagi kesembuhan si aku.
Hidup manusia harus disesuaikan dengan tertib alam.
Pedalaman menjanjikan misteri bagi siapa saja yang ingin menguaknya.
Penerbitan puisi dan lukisan ini merupakan yang pertama kalinya di Indonesia.