Book
Etika dan Estetika : Cara-cara Berarsitektur dengan Bijak
Di antara pejalnya Borobudur yang kokoh dan kerentanan bilah-bilah bambu yang ramping, kita berkesempatan menentukan arsitektur yang nyaman lagi beridentitas. Banyak kekayaan yang tersedia di alam bisa dimanfaatkan sebagai material bangunan – malah mampu menciptakan arsitektur yang natural. Identitas kuat bahkan bisa dicapa idengan material sekitar, tak perlu bahan alam dari luar. Sudah selayaknya para arsitek Indonesia menggali potensi kekayaan alam nusantara ini, dengan ber arsitektur melalui cara kerja yang cerdas, imajinatif, tanpa perlu membebek pada gaya olah bentuk arsitek asing yang berbeda permasalahannya. Yang justru menjauhkan dari identitas diri. Buku kecil ini sebuah ajakan dan tawaran agar kita mampu ber-arsitek tur dengan cara yang ramah dengan alam, melakukan cara yang etis untuk mendapatkan ungkapan artifial yang estetis.
Tidak tersedia versi lain