Book
G. Moedjanto tentang Sukarno, Hatta, dan Hamengku Buwono
Membicarakan pancasila,pada masa sekarang, menjadi sesuatu hal yang langka, dan mungkin sedikit "aneh". Ditengah hingar bingarnya eforia politik era reformasi, di tengah mengguritnya kapitalisme dan neoliberalisme, bangsa ini tentang Pancasila. Suatu ide yang patut mendapatkan apresiasi.
Daniel Bell pernah berujar bahwa "ideologi telah mati".
pernyataan ini terlalu frustasi mencermati "pertarungan ideologis" yang Vis a vis secara diametral saling mengalahkan. padahal suatu ideologi tidak akan "mati " selama ia dijadikan dasar dan pedoman dalam menentukan arah kehidupan ke depan bagai sistem kehidupan bangsa ( belive system). Suatu ideologi diterpa dan diuji oleh keadaan sekitarnya yang menyebabkan ideologi itu layu,bangkit, berkembang dan " hidup" kembali.
Pancasila, seolah-olah tenggelam bersama dengan (a) runtuhnya rezim soeharto atau orde baru, dan (b) diterbitkannya kebijakan publik mengenai terbukanya organisasi sosial politik menggunakan asas organisasi di luar Pancasila, dengan catatan tidak bertentangan dengan Pancasila dan tetap menggunakan pancasila sebagai dasar negara. Singkatnya pancasila hampir meredup pada kehidupan generasi muda saat ini. Nyaris tidak dianggap "gaul" ketika generasi muda berkutat dengan pengkaji pancasila ini.
Tidak tersedia versi lain