Book
Saham Dokter dan Mahasiswa Kedokteran dalam Kebangkitan Nasionalisme dan Pembebasan Bangsa dari Penjajah
Saham Dokter dan Mahasiswa Kedokteran dalam Kebangkitan Nasionalismeberbangsa ini tidak dapat dilepaskan dari watak dan kepribadian terbentuk dari proses pendidikan dan latihan yang dijalani mah kedokteran serta sumpah dan etika yang harus dipatuhinya se berpraktik sebagai dokter. Dokter adalah figur yang berpraktik (mengabdikan profesi untuk menolong orang sakit, tanpa dipengaruhi oleh pertimban pertimbangan agama, bangsa, kedudukan sosial, jenis kelamin, suku d politik kepartaian. Sebuah filosofi pengabdian yang harus sel dijalankan, dan memang seperti itulah sejatinya pegangan hid seseorang yang sudah memilih profesi kedokteran sebagai ladang pengabdiannya! Profesi dokter adalah profesi yang sangat kental dengan dimensi kemanusiaan. Mungkin, itulah sebabnya, seorang dokter, pada masanya, secara alamiah bertransformasi dari figur humanis—melihat kondisi tidak manusiawi yang terjadi pada bangsanya—menjadi figur nasionalis sekaligus humanis. Tidak mengherankan jika pada periode 1908, kelompok pertama yang memiliki semangat nasionalisme adalah dokter (generasi Budi Utomo). lnilah yang menjadi embrio kesadaran berbangsa yang pada gilirannya melahirkan semangat kebangkitan nasional 20 Mei 1908. Dokter generasi Budi Utomo merupakan sosok profesional-cendekia; tidak sematamata hanya berkiprah sebagai sosok profesional, yang dalam arti sempit hanya menjadi agen pengobatan (agent of treatment) semata, namun juga sebagai pelaku pengubah (agent of social change) dan pelaku signifikan dalam pembangunan (agent of development). Sosok profesional-cendikia ini dikenal sebagai TRIAS PERAN dokter Indonesia. Keberadaan peran dokter seperti ini, diharapkan terus disanubarikan di dalam hati dan pengabdian dari dokter-dokter Indonesia di era saat ini.
Tidak tersedia versi lain