Diskursus filsafat Islam khususnya dan diskusi filsafat di dunia Islam pada umumnya, tidak mungkin melepaskan rujukannya pada salah satu dari dua karya klasik yang telah menjadi cikal bakal perkembangannya.
Buku ini disuguhkan bagi mereka yang haus akan perjalanan hidup ini. Setelah mengupas makna kematian, lalu makrifat dan makna kehidupan menurut Syekh Siti Jenar pada dua buku sebelumnya, kini pembaca diajak untuk mengarungi hakikat hidup yang lebih dalam. Inilah lautan makrifat kasunyatan.
Buku ini menggambarkan rangkaian nuansa sosial politik pada masa awal perkembangan islam di Tanah Jawa beserta jubelan intrik sosial-spiritual dan pertentangan kelasnya. Di tengah konflik semacam itulah lahir figur syekh Siti Jenar yang sangat Fenomenl dan kontroversial.
Buku ini memuat tulisan-tulisan yang berisi telaah-kritis atas kitab-kitab para ulama masa lau dari periode pertama, yang belum banyak diungkapkan selama ini.
Agama, apapun namanya selalu mendeklarasikan diri sebagai jalan yang paling sah untuk mengahantarakan pemeluknya merengkuh kebenaran dan kebahagiaan sejati. Bagaimana keyakinan semacam ini diletakkan dalam kerangka postmodernisme yag serba relatif dan eklektik itu
Buku ini memuat filsafat kemanunggalan milik syekh siti jenar, dimana ungkapannya 'Aku Adl Allah' telah mendatangkan kontroversi krn dinilai sbg pernyataan penuhanan terhadap diri.
Buku ini memuat filsafat kemanunggalan milik Syekh Siti Jenar, di mana ungkapannya "Aku adalah Allah" telah mendatangkan kontroversi karena dinilai sebagai pernyataan penuhanan terhadap diri. Apa dan bagaimana sesungguhnya konsep kemanunggalan makrokosmos dan mikrokosmos menurut Syekh Siti Jenar diurai dalam buku ini.