Inilah novel psikologi manusia penggugah hati nurani kita tentang jerit lara si tua yang tak dihargai lagi, layaknya onggokan sampah tanpa perasaan dan harapan bahagia...
Benarkah cinta seperti gaya Couloumb? Bila jarak yangt membentangkan diriku dan mEisya begitu de3katn maka muatan cinta di hatiku dengannya berinterferensi kuat.
Dua kali sudah aku gagal merenda cinta. Begitu menyaklitkan. Mungkin, aku harus belajar bersikap lebih dewasa terhadap orang yang kucinta agar cintaku lebih abadi. Atau, mungkin juga aku telah memilih orang yang salah untuk kucintai.
Mengapa Islam identik dengan teroris, jihad, dan terbagi dalam beberapa golongan?" tanya sahabat dekat Salman yang berbeda keyakinan. Penggalan kecil dari narasi-narasi di dalam novel religius ini menghadirkan pemaknaan yang sangat dalam, tapi sejuk dalam nerdakwah dan berislam.
Mampukah merasakan sentuhan Cinta Tuhan di kedalaman hati kita sungguh merupakan anugerah terbaik dan terindah dalam hidup kita. Mampu memahami diri sendiri sebagai hamba di hadapan kuasa Cinta Tuhan sebagai sang Khalik sungguh merupakan detik-detik paling berharga dalam helaian napas hidup kita.