Buku ini merupakan kegelisahan batin dan intelektual penulis membaca gelagat minimnya pengkajian terhadap sastra dan seni islam Indonesia. Buku ini menyodorkan banyak hal mengenai meruahnya kultur (sember) yang diambil dari wawasan estetika islam. Dalam buku ini juga ditelusuri dari cikal bakalnya sehingga sampai pada sumber dari segala sumber yaitu, Al-Quran
Abdul Hadi seorang penyair yang bercorak liris. Sebagai penyair, ia hampir tidak pernah melibatkan diri secara langsung terhadap masalah-masalah sosial atau terhadap masyarakat sekelilingnya.