Konsumsi jagung manis juga mengalami peningkatan di Asia, Eropa, Amerika Latin serta banyak negara lain, termasuk Indonesia. Berbeda dengan jagung pipil, jagung manis memerlukan penanganan khusus dalam produksi benih, teknik budi daya, dan isolasi tanaman dari tanaman lain (baik jagung manis tipe lain maupun jagung biasa) di lahan agar tidak terjadi penyerbukan silang.