Ia merasa melayang tak tentu. Diliriknya jam dinding. Hampir setengah delapan. Haruskah ia datang? Apa yang bisa dikatakannya di depan gadis itu? Bahwa ia juga mencintainya? Bahwa ia hanya ingin melindunginya? Bahwa ia bersedia menjadi kekasihnya? Apa yang ada dalam kepalamu, Gaza?! Dihantamnya bibir jendela kera-keras. Apa yang nanti akan dikatakan oleh orang-orang? Terngiang ucapan Didi padan…