Hubungan Acha dengan kekasihnya sudah di ujung tanduk. Kali ini pertengkarannya dengan Iqbal cukup serius dan masalahnya bukan lagi main-main. Acha tak membayangkan bisa memaafkan orang yang pernah menyayanginya itu. Sebagai gadis 19 tahun ia merasa cukup mampu membaca gestur dan gelagat yang berserakan di depan matanya.
“Kucir rambut yang Biya pakai beli di mana?” tanya Acha kepada sahabat cantiknya itu. Yang ditanya diam sejenak, menatapnya dengan bingung. Kenapa Acha tiba-tiba menanyakan benda itu?, dengan tergagap Biya menjawab, “Hadiah dari papa gue”. Kini giliran Acha yang terdiam setelah mendengar jawaban aneh itu. Bukankah papa Biya sudah lama meninggalkannya dan tak tahu di mana rimbanya sekara…