Haruskah cinta putih ini yang bersumber dari lubuk hati menabrak harga diri, pengabdian orang tua, etika sosial, dan garis-garis agama? Lalu yang manakah yang harus dikorbankan : cinta, etika, atau agama? Tidak bisakah semua nilai suci itu berpadu dalam keikhlasan pelangi cinta abadi?