Buku ini menyelami shalat lebih dalam melalui “mata” kearifan seorang syaikh sufi kontemporer, Bawa Muhayyaddin yang membentangkan jalan menuju berbagai realitas dan hakikat yang universal dan terdalam, dan juga melalui “mata” kebijakan sang maestro sufi par excellence abad ketiga belas, Jalaluddin Rumi
Paulo menempuh perjalanan untuk mencapai pengetahuan diri, kebijaksanaan, dan penguasaan spiritual. Dipandu oleh teman seperjalanannya yang misterius bernama Petrus, Paulo menyusuri jalan ke Santiago yang suci, melalui serangkaian cobaan dan ujian sepanjang jalan––bahkan bertatap muka dengan seseorang yang mungkin sang iblis sendiri. Kenapa jalan menuju hidup sederhana ternyata sangat sulit…
Buku ini berisi serpihan-serpihan dari sekian pengalaman cinta Rumi yang sakral terhadap Kekasihnya, Allah SWT.
Mungkin kata itu yang paling banyak dan sering kita dengar akhir-akhir ini. Kesan yang ditimbulkan seakan-akan tidak ada lagi solusi, jalan keluar, dan harapan. Padahal, sebagian orang justru menemukan kesempatan terbaik untuk meraih prestasi, melakukan perubahan, mengubah dogma atau kultur lama, dan menerobos pertahanan musuh yang mulai melemah. Lihat saja keberhasilan Qin Shi Huang dan beber…