Tak setiap orang akan mampu tetap sebagai muslim dan muslimah yang teguh iman dan cintanya kepada Allah Swt. di kala dia harus hidup berdampingan dengan lembah prostitusi yang penuh kemaksiatan, kejahatan, dan kekufuran.
Benny dan Mice semakin tersesat di Pulau Dewata. Akli ini mereka bertualang ke dasar samudra, menyusuri pedalaman Ubud, hingga terjebak di kerumunan para penyuka sesama jenis…Wah gawat!
Dalam novel ini, ada derai air mata, ada pula darah yang menyembur. Ada pesta pora, ada pula rintihan yang mencabik sanubari. Inilah roman sejarah yang dipersembahkan sebagai sumbangsih bagi khazanah pustaka Islam tanpa pretensi apa pun. Buku ini menampilkan dan memotret semua yang terjadi; kepongahan, kesederhanaan, kekejaman, kesengsaraan, kemanusiaan, dan kebinatangan.
Novel Klasik ini bertutur tentang seorang wanita yang menjadi korban kejamnya sanksi sosial dalam struktur masyarakat puritan yang hipokrit. Hester Prynne, istri seorang dari keluarga terpandang, meninggalkan Eropa berlayar menuju dunia baru, Amerika. Dia berangkat duluan, suaminya menyusul belakangan. setelah dua thaun tinggal seorang diri di Boston, suami Hester tak kunjung datang. Terjadilah…
Menjalani kehidupan sebagai Muslimah di tengah2 keadaan yg sangat bertolak belakang dg latar kehidupan yg tdk wajar memang berat, tetapi bukan berarti tdk bs sama sekali.
Namaku Hardi Kobra. Kalau ada orang yang mengaku preman, penjudi, pembunuh, pemabuk suatu kawasan di Jakarta ini yang tak gemetar kala disebut namaku, pastilah dia orang yang baru di sini. Jika diadakan status jabatan presiden untuk dunia hitam ini maka akulah presidennya!
Tidak memperhatikan waktu dan umur, lupa musuh abadi manusia, serta melupakan perjumpaan dg sang pencipta adl bbrp tanpa manusia lupa akan tugas utamanya. Buku ini mengingatkan kita agar tetap mengingat hal2 yg bs membinasakan kita dikemudian hari.
Basmi penyakit dengan sirih merah
Buku ini memudahkan mereka yg ingin belajar Nahwu-Sharaf guna mengkaji al-quran, al-hadits, kitab2 berbahasa Arab, dan dasar2 Muhadatsah (percakapan)
Multatuli merupakan nama samaran dari Eduard Douwes Dekker. Dia adalah anggota Dewan Pengawas Keuangan Pemerintah Belanda yang pertama kali ditempatkan di wilayah Batavia (Hindia-Belanda)pada 1840. Tahun 1842 ia meminta untuk dipindahkan ke Sumatra Barat. Di Tahun yang sama pula, ia dipindahkan ke Sumatra Barat. Selama bertugas Douwes Dekker justru menolak tegas model pemerintahan Belanda. Keti…