Ia merasa melayang tak tentu. Diliriknya jam dinding. Hampir setengah delapan. Haruskah ia datang? Apa yang bisa dikatakannya di depan gadis itu? Bahwa ia juga mencintainya? Bahwa ia hanya ingin melindunginya? Bahwa ia bersedia menjadi kekasihnya? Apa yang ada dalam kepalamu, Gaza?! Dihantamnya bibir jendela kera-keras. Apa yang nanti akan dikatakan oleh orang-orang? Terngiang ucapan Didi padan…
Buku ini adalah sekumpulan tulisan yang jenaka,menyentuh,reflektif,di beberapa bagian kadang menjijikkan.
Ketika seutas benang berbicara, membuka kartu mengenai kehidupannya. Kisah bagaimana manusia memperlakukan dirinya. Sampai suatu ketika ia bertemu si lumpur yang ternyata memiliki cerita yang seryupa dengan dirinya
Pengkhianatan selalu melahirkan ketidakpercayaan. Sam mengenal perasaan itu dengan baik. Ketidaksetiaan san ayah dan kekasihnya membuat Sam membenci lelaki dan meragukan kesetiaan mereka.