Dalam buku ini penulis melukiskan dengan sangat baik pengalaman batin para jemaah haji saat menjadi tamu Tuhan di Baitullah. Pengalaman batin itu termasuk rahasia dibalik rasa haru yang ajaib, yang tiba-tiba saja dapat muncul dalam diri setiap jemaah saat berada dekat Ka’bah, memandang Jabal ar-Rahmah, atau saat mengunjungi makam Rasulullah di Madinah.
Agama tampaknya telah mjd kesalehan eskapistik yg membiarkan dirinya mjd simbol yg bisu bahkan acuh terhadap kemungkaran sosial yg terus berlangsung. Semestinya agama mengambil prakarsa utk mempertanyakan keadaan sosial ekonomi yg timpang.