Kumpulan esai ini ibarat sebuah mosaik. Esai-esai pendek di dalamnya merupakan refleksi tentang sejumlah persoalan sastra, budaya, hingga situasi politik kontemporer: dari upaya-upaya mengenang berbagai nama dan peristiwa sebagai ikhitar melawan lupa hingga tanggung jawab kaum intelektual di tengah kebangkrutan kolektif kita sebagai bangsa dan manusia.
Buku ini mengajarkan pada kita bagaimana menciptakan mood menulis, membiasakan diri menulis diary, rakus membaca, merevisi usai tulisan jadi, menulis untuk terapi, mengatasi kemacetan dalam menulis, mengidolakan penulis, produktif menulis, meningkatkan daya ingat, mereduksi alasan "ah, kalu cuma gitu, aku juga bisa", dan menulis sebagai satu-satunya cara agar tetap waras.
Puisi-puisi Candra Malik memiliki tema cinta antar manusia, cinta manusia kepada Tuhan, tentang Tuhan, dan tasawuf, cocok untuk diterbitkan dalam momen Ramadhan. Popularitas puisi sekarang sedang naik, termasuk tren dari film AADC2. Terbukti pula buku puisi karya penyair terkenal seperti Rendra dan Sapardi laku terjual. Candra Malik pun termasuk penulis yang dikenal masyarakat. Bagi Candra Maliā¦
Sudah sewajarnya, jalan yang ditempuh setiap penyair berbeda-beda untuk mengejawantahkan puisinya.
Bahan-bahan dari menggombal itu sekarang sudah seperti emas yang disepuh dengan teknis dan gaya yang menarik,juga memalukan
Buku ini merupakan kegelisahan batin dan intelektual penulis membaca gelagat minimnya pengkajian terhadap sastra dan seni islam Indonesia. Buku ini menyodorkan banyak hal mengenai meruahnya kultur (sember) yang diambil dari wawasan estetika islam. Dalam buku ini juga ditelusuri dari cikal bakalnya sehingga sampai pada sumber dari segala sumber yaitu, Al-Quran