Book
Bulan di Ujung Senja
Perjumpaan Larasati dengan orang-orang di tanah Papua, dengan Hilman seorang dokter idealis yang telah bertahun-tahun mengabdi di tanah itu, juga dengan Kèndy dan Karuni anak tetangga yang kini menjadi sahabat karibnya, sedikit demi sedikit membangunkannya dari tidur panjang.
Larasati sadar, titik hidupnya telah menjadi sebuah koma. Hidup yang sesungguhnya harus dilanjutkan dan harus dipilih jalan seperti apa yang akan dilaluinya. Di atas bukit Jayawijaya itu ia merenungi pilihan hidupnya. Bulan yang selama ini hanya berdiri di ujung senja, akankah terbit menjadi malam, atau terus sembunyi di balik terangnya matahari.
Bahkan senja di Islamabad pun tak jauh berbeda. Larasati tetap diam seperti pecundang yang sembunyi di balik Bulan dan bimbang untuk menemui Jan, sosok yang selama ini menjadi tujuan hidupnya. Ya, di mana pun Bulan memang selalu sama. Hanya Larasati yang bisa membuatnya berbeda, apakah bulan itu harus membiaskan sinarnya yang lembut di malam hari, atau terus bersembunyi.
Tidak tersedia versi lain