Buku ini berupaya merepresentasikan khazanah tradisi mistiko-filosofis Islam ke kalangan manusia modern yg acapkali telah tercabut dari akar2 tradisi intelektual Islam, akibat gelombang pasang budaya dan pemikiran dunia barat.
Buku ini berupaya merepresentasikan khazanah tradisi mistiko-filosofis Islam ke kalangan manusia modern yg acapkali telah tercabut dari akar2 tradisi intelektual Islam, akibat gelombang pasang budaya dan pemikiran dunia barat.
Benarkah iman manusia terkadang bertambah dan berkurang sesuai dengan tempatnya yang selalu berubah-ubah (quilibat), yaitu hati? Benarkah Allah SWT menilai manusia bukan dari bentuklahirnya,melainkan dari hati yang menjadi tempat bersemayamnya iman?
Sebaik baik agama di sisi Allah ialah semangat mencari kebenaran yg lapang, tdk sempit, toleran, tanpa kefanatikan, dan tdk membelenggu jiwa. Pemahaman kita kepada islam adl pemahaman yg terbuka, yg krn keterbukaannya itu ia bersikap inklusif dan mampu menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Buku ini menguraikan dengan jelas bagaimana cara kita menjadi kekasih yang dicintai Allah.
Sosok Imran adalah sosok seorang Muslim yang canggung karena dibesarkan di luar lingkungannya. Ia melakukan pencarian akan identitas dan kepercayaan, dan sering terjebak dalam kebingungan multikultural. Imran menulis memoar tentang masa kecilnya hingga dewasa dengan kejujuran yang kocak dan bijak tentang realitas budaya baru akibat era globalisasi.