Cerita rakyat ini membangkitkan kreativitas atau yang mengandung nilai luhur dan jiwa serta semangat kepahlawananna perlu diketahui secara meluas semua generasi terutama anak-anak.
Buku sastra anak ini merupkan upaya memperkaya bacaan sastra dan memperluas wawasan anak tentag budaya masa lalu dan pendahulunya.
Cerita Rakyat DKI Yogyakarta ini dalam bentuk Cerita bergambar,sehingga menarik minat anak-anak dari sehala penjuru tanah air.
PAda tahun 1022, wabah mematikan melanda kerajaan kahuripan, meminta korban ribuan jiwa. calon Arang menebarkan teluh untuk melampiaskan sakit hatinya karena tak satu lelakipun mau menikahi putrinya. Airlangga sang raja Kahuripan geram. Ia harus menumpas si peneluh, jika ingin menyelamatkan rakyatnya dan mewujudkan ambisinya mengembalikan kejayaan Kahuripan.
Buku ini berisi tentang: si malengkar ,Walansedow,Putri Nglirip,Aminuddin dan Aminullah
Dewi Sanggalanit tersohor kecantikannaya, hingga banyak pangeran dan raja ingin meminangnya untuk dijadikan istri. Namun tampaknya, Dewi Sangglangit belum berkeinginan untuk berumahtangga.
Jaka Tarub adalah pemuda desa yang hidup sebatang kara. Iapun berharap bisa mendapatkan jodoh untuk mengisi hari-hari sepinya
Kecantikan Sri Tanjung tersohor ke seluruh pelosok negeri. Itulah sebabnya, sang patih tidak memperkenankan istrinya terlalu sering keluar rumah karena khawatir diganggu para pemuda yang tidak mengetahui kalau dirinya sudah bersuami.
Kisah menraik ini tentang tokoh Mantheng yang ingin membersihkan nama baik keluarga yang telah dicemari oleh beberapa anggotanya di masa lalu, Yakni Munthung dan Menthang. Untuk melakukan niatnya itu, Mantheng berusaha memburu harta karun peninggalan Menthang yang dulu didapatkan dengan cara tidak baik alias bukan haknya dan hendak dikembalikan kepada haknya.