Kehidupan yang penuh liku ia syukuri. Hingga suatu ketika ia dikejutkan oleh mimpi yang tak disangka menjadi kenyataan.
Buku dongeng ini mengajak pembaca untuk mencermati kehidupan hewan dan tumbuhan, ternyata banyak keunikan untuk melindungi diri atau tetap bertahan hidup.
Mengapa Choco Chips? Ya, karena seperti butiran choco chips yang terkumpul menjadi sepotong biskuit renyah. Dari satu per satu ide bermunculan terkumpul menjadi sebuah puisi. Satu dua tiga puisi terkumpul menjadi sebuah buku.
Bila ketakutan diganti dengan optimisme maka kematian akan mampu kita tempatkan seperti teman bagi kehidupan. Untuk itulah kita perlu berdamai dengan kematian. Bila itu bisa kita lakukan, ajal pun akan kita songsong dengan senyuman. Saat malaikat pencabut nyawa datang, kita tak sungkan untuk mengucapkan “Assalamu'alaikum ya Izrail. Silakan engkau ambil nyawaku.”