Seperti tikus masuk perangkap, gelisah dan tak berdaya, begitulah perasaan Ms Wiz mendengar ancaman Mr. Arnold, suaminya. Ms. Wiz sangat sayang kepada Herbert, tapi suaminya benci sihir dan tidak suka dirumahnya ada tikus ajaib yang bisa bicara.
Sang bocah benar-benar tak mengerti, mengapa ia harus terlahir sebagai anak kere miskin, sehingga ia tak bisa sekolah dan bermain seperti anak-anak sebayanya itu.
Inilah novel psikologi manusia penggugah hati nurani kita tentang jerit lara si tua yang tak dihargai lagi, layaknya onggokan sampah tanpa perasaan dan harapan bahagia...
Benarkah cinta seperti gaya Couloumb? Bila jarak yangt membentangkan diriku dan mEisya begitu de3katn maka muatan cinta di hatiku dengannya berinterferensi kuat.
Dua kali sudah aku gagal merenda cinta. Begitu menyaklitkan. Mungkin, aku harus belajar bersikap lebih dewasa terhadap orang yang kucinta agar cintaku lebih abadi. Atau, mungkin juga aku telah memilih orang yang salah untuk kucintai.
Mengapa Islam identik dengan teroris, jihad, dan terbagi dalam beberapa golongan?" tanya sahabat dekat Salman yang berbeda keyakinan. Penggalan kecil dari narasi-narasi di dalam novel religius ini menghadirkan pemaknaan yang sangat dalam, tapi sejuk dalam nerdakwah dan berislam.