Pers mada masa revolusi tidak saja mengespresikan pandangan - pandangan dan mengartikulasikan kepentingan2 redakturnya, tetapi juga mampu memainkan perananya sebagai salah satu media yang mendinamisasikan dan mengintegrasikan kehidupan masyarakat dalam sebuah zaman yang cepat berubah itu. Buku ini akan mengupas tuntas hal tsb.
Dosa berbuah pahala, awalnya dosa ujungnya pahala. Begitulah kira-kira yang bisa kita hikmahkan dari taubat. Buku ini menyajikan banyak kasus mengenai hal itu.
Tepat jam tujuh pagi, lahirlah adik Ahiem. Dia kecil mungil sekali dan kulitnya merah, cantik sekali wajahynya.
Itulah harapan Ibu Farah Padmasari, seolah ingin mengajari pada anaknya tentang rahasia sebuah ketegaran dan optimisme yang harus tetap dijaga.
Dari balik mata bening takberdosanya, bocah itu tak kunjung mengerti mengapa dilarang bersekolah, bermain, bersahabat, bergembira ria seperti bocah-bocah sebayanya di kejauhan sana. Sepasang matanya hanya mampu berkedip murnia, bibirnya berkecap-kecap penuh goda, tangannya mencengkeram pagar tinggi...........
Rumahku tempat usahaku,dengan semakin sempit dan sedikitnya lahan usaha, menjadikan rumah sebagai tempat mencari nafkah bisa menjadi solusi yang menguntungkan.
Buku ini menerapkan pada penerapan teori dalam praktik yang dilengkapi dengan latihan dan pertanyaan yang membantu mahasiswa untuk memahami metodologi dan prektik teori sastra.
Soya yang akhirnya mengetahui siapa ayah dan ibunya yang sesungguhnya, berjuang penuh tabah menghadapi peristiwa-peristiwa berat yang beruntun menabrak hidupnya. Ia memutuskan tinggal di pesantren sementara waktu untuk bertahalli, berintrospeksi, dan mencuci diri.
Maimunah, seorang gadis perawan yang bercita-cita kuat untuk menjadi Maryam binti Imran, menolak dijodohkan dengan sang ustadz. Alasannya simpel: "Ustadz adalah sosok yang akrab dengan poligami"!. Dengan dalih bahwa ia telah mencintai seseorang yang bukan ustadz, ia menolak keras perjodohan tersebut.